Tersedia Paket Liburan Hubungi Kami www.wisatabahari-sumbar.com PIN 52988E44 LINE: Wisatabaharisumbar

cars

Senin, 30 Mei 2011

Camera Produksi

Peranti utama dalam produksi film adalah seperangkat kamera ,sebagai alat untuk merekam gambar dari setiap adegan. Peranti pendukung lain, seperti tripod/penyangga kamera dan grip/alat ukung kamera (Scafolding, rings, mount, clapper). Selain itu, kamera juga menjadi wakil dari mata sutradara untuk bercerita sekaligus memudahkan penonton untuk memahami cerita. Untuk mengenal kamera dan hubungannya dengan produksi film lebih lagi, simak pembahasan berikut.
    Departemen Kamera
Departemen kamera dikepalai oleh seorang Director of Photography beranggotakan operator kamera/kameraman, chief lighting gaffer, dan asistennya. Sebagian besar orang mengartikan DOP
sama dengan kameraman, padahal anggapan tersebut salah. Penata fotografi bertugas menyusun daftar perangkat kamera yang dibutuhkan, seperti filter, lensa, jenis film/bahan baku, tata lampu, dan tata kamera. Tentu saja itu dilakukan setelh melihat storyboard yang telah disepakati bersama melalui diskusi dengan desainer produksi, sutradara, penata artistik, dan penata fotografi. Setelah merekap segala keperluan, ia kemudian menyerahkannya kepada manajer produksi untuk mendapatkan persetujuan. Jadi, secara teknis, kerja seorang Director of Photography adalah menentukan dan mengupayakan kualitas terbaik dari gambar yang direkan.

    Sedikit Tentang Kamera Video
Secara prinsip, konsep kamera di mana saja sama, yaitu peranti untuk menangkap imaji sementara. Bahan penyimpannya ­adalah film dan pita magnetis. Di Indonesia, dikenal beberapa jenis pita video yang biasa digunakan oleh para filmmaker pemula ­antara lain VHS/Super VHS, Betamax, Video 8/Hi 8. Seiring ­dengan perkembangan teknologi, kini telah diproduksi juga Mini DV (digital video) dan Digital 8, dengan sistem perekam yang tidak analog lagi, melainkan sudah menggunakan sistem digital.

Sistem standar kamera yang biasa digunakan di Indonesia PAL (Pashe Alternate Line). Berbeda dengan standar yang digunakan di Jepang dan Amerika yaitu sistem NTSC (National Television System Committee).
Hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan bahan baku video adalah tempat penyimpanan yang harus kering, bersih, dan sejuk. Sedikit debu akan mengakibalkan robeknya (scratch) gambar di layar. Kerentanan lain dari pita video adalah kelembaban juga mengakibatkan timbuhnya jamur dan Suhu panas yang akan mengubah bentuk pita. Demikian juga sedikit cacat pada pita akan merusak video head yang berputar pada sistem perekam pita video (VTR - Video Tape Recorder).
Body camera sangat berperan penting. Selain untuk melindungi sistem di dalamnya, body berfungsi sebagai kamar gelap yang bisa membantu menangkap imaji gambar dari objek yang terkena cahaya. lmaji yang terdiri dari gelombang cahaya akan tercipta jika kondisi ruang penangkap cahaya lebih gelap daripada jumlah intensitas cahaya pantulan dari objek pengambilan gambar yang masuk.
Setiap kamera memiliki lensa yang berungsi memfokuskan cahaya ke sebuah bidang di belakang lensa. Pada badan kamera video terdapat sensor yang bisa mengubah gelombang cahaya dalam bentuk gelombang elektromagnetik berupa sinyal video.
Sensor itu berwujud chip elektronik yang biasa disebut CCD (Charged Couple Device). Oleh karena CCD itulah, imaji gambar bisa direkam dengan alat video tape recorder (VTR).
Dahulu, badan dan VTR terpisah dan dihubungkan dengan kabel. Namun seiring dengan perkembangannya, 2 fungsi tersebut menjadi satu bagian yang ringkas pada kamera, yang biasa disebut camecorder (Camera Recorder).
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Deri Afhan Gusmanto. Diberdayakan oleh Blogger.

we are social

latest tweets

flickr photos

random posts

grids

About us

recent posts

random posts

three columns

like us on facebook

Unordered List

Text Widget

Support